Chat Only
Image

Menambah Ilmu di Akhir Pekan dengan mengikuti Brevet Pajak di PPA&K

Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K) memulai Brevet Pajak Angkatan 145 pada 3 Mei 2025 secara online pada pukul 08.00 WIB. Pembukaan dilakukan oleh Ditrektur Utama PPA&K, Bapak Supriyadi, dengan peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, lulusan baru, hingga pegawai perusahaan.

Brevet Pajak AB Angkatan 145 merupakan kelas online yang baru dibuka dan akan melangsungkan pembelajaran setiap hari Sabtu hingga tanggal 9 Agustus 2025. Mengikuti kelas online merupakan salah satu opsi yang dapat dipilih oleh calon peserta saat mendaftar. Bagi peserta yang tinggal di wilayah Jakarta, pembelajaran Brevet Pajak di PPA&K masih bisa dijangkau dengan datang dan belajar secara langsung. Akan tetapi dengan dukungan dan kepercayaan para peserta, kini PPA&K membuka kelas yang dilakukna secara online agar dapat menjangkau peserta di luar Jakarta. Hal itu terbukti dengan begitu banyaknya peserta Brevet Pajak yang berasal dari luar wilayah Pulau Jawa. Seperti halnya salah satu peserta Angkatan 145 berasal dari Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Hal ini diapresiasi oleh Bapak Supriyadi sebagai sebuah semangat untuk memahami perpajakan yang memiliki regulasi dinamis.

“Luar biasa, meskipun berbeda zona waktu tapi tetap mau mengikuti brevet pajak di PPA&K,” ujar Bapak Supriyadi.

Mengingat pembelajaran di kelas weekend online ini dilakukan selama satu hari penuh di akhir pekan tetapi para peserta mampu merelakan waktunya untuk menambah pengetahuan perpajakan di Indonesia. Bapak Supriyadi mengatakan pasti ada alasan mengapa para peserta memilih untuk melatih diri dalam memahami perpajakan dengan mengikuti Brevet Pajak AB. Maka dari itu, beliau berpesan kepada para peserta agar fokus dan tetap semangat agar setelah mengikuti Brevet Pajak AB di PPA&K peserta mampu menyerap dan mengaplikasikan ilmunnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan pribadi maupun pekerjaan. Beliau percaya kepada para peserta yang sudah bergabung mengetahui bahwa perpajakan di Indonesia menganut sistem self-assessment yang artinya pencatatan, perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak dilakukan secara mandiri. Apabila tidak sesuai maka kantor pajak akan mengirimkan surat kepada wajib pajak yang harus memberikan jawaban terkait dengan proses pelaporan pajak yang dilakukan.

“Maka dari itu, agar tidak ada ‘surat cinta’ dari kantor pajak, kita harus memahami betul apa yang diatur dalam perpajakan. Dengan mengikuti Brevet Pajak di PPA&K, kita bisa mengetahui cara memahami dan menganalisis pajak yang berlaku di Indonesia,” katanya.

Adanya Brevet Pajak AB yang diselenggarakan oleh oleh lembaga pendidikan dan pelatihan seperti PPA&K menjadi sebuah wadah bagi siapapun yang ingin belajar dan memahami sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia. Brevet Pajak di PPA&K terbuka untuk umum, sehingga peserta yang masih awam akan perpajakan dapat mengikuti karena materi yang dijabarkan oleh fasilitator dimulai dari dasar, yaitu ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Tidak berhenti pada Brevet Pajak AB, apabila sudah selesai dan ingin melanjutkan untuk memahami pajak internasional maka PPA&K sudah membuka Brevet Pajak C yang dapat diikuti oleh peserta umum dan alumni. Hal ini sebagai bukti bahwa PPA&K secara penuh ingin berkontribusi dalam memperkaya pengetahuan para wajib pajak dengan materi dan praktik perpajakan yang berlaku.

 

168 PENGALAMAN
1342 KLIEN
840 DIKLAT
167 FASILITATOR
21025 PESERTA DIKLAT